Dirut SPD Group Panglima Ali
Berawal dari Close Personal Protection (CPP), kini Panglima Ali telah menyulap PT SPD menjadi SPD Group yang memiliki beberapa anak perusahaan di antaranya PT Security Phisik Dinamika (SPD), PT Security Waspada Tanggap dan Tangguh (SWATT) dan PT Security Sipil Indonesia (SS1). Di bawah payung SPD Group inilah telah lahir ribuan security handal dan profesional.
Oleh : Heru Lianto
Perkembangan zaman kian canggih, kecanggihan inilah yang memudahkan seseorang untuk melakukan tindakan teror kepada orang lain. Karena itulah kebutuhan akan perlindungan keamanan semakin tinggi, hal ini yang menjadi daya tarik perusahaan security untuk meningkatkan layanannya dalam hal pengamanan. Salah satunya adalah SPD Group
Banyaknya kebutuhan dari user keamanan baik dari level personal hingga perusahaan, menggerakkan Panglima Ali dengan bendera usahanya SPD, untuk meningkatkan layanan terhadap kebutuhan klien secara profesional dan handal.
Menurut Panglima Ali, tugas security adalah melayani di garda terdepan dalam bidang pengamanan. Security merupakan profesi dan memilki peranan yang cukup besar dalam peningkatan produksi suatu perusahaan.
Security sebagai first liner selama 24 jam terus menerus menjaga asset, personel dan integritas karyawan dalam suatu perusahaan di mana dia berada. Mereka bekerja siang dan malam tanpa pernah putus, hal ini untuk menjaga stabilitas bagian lain saat bekerja secara aman, tanpa ada ancaman, gangguang, hambatan, dan tantangan dari dan oleh siapapun.
Menurut Panglima Ali, SPD Group merupakan perusahaan yang fokus pada layanan jasa pengamanan dan keamanan di Indonesia. Profesi yang ia jalani ini merupakan bagian dari hobi sejak remaja yaitu senang olah tubuh, beladiri dan mengamankan orang lain.
Panglima Ali, dulunya adalah seorang bodyguard yang berperan sebagai close personal protection. Berderet pengalaman ia pernah jalani, salah satunya menjadi bodyguard di bawah payung Consolidated Service International (CSI)—Sebuah perusahaan jasa pengamanan yang berpusat di Panama, Amerika Serikat dan memiliki 23 cabang di seluruh dunia, termasuk Indonesia pada tahun 1997.
Sebagaimana jenjang karir dalam security, mula-mula ia bertugas menjadi close personal protection, kemudian meningkat sebagai chief security.
Salah satu tugas yang pernah ia jalani adalah melindungi dan mengamankan warga asing yang pergi ke luar negeri terutama sejak terjadi peristiwa kerusuhan Mei 1998 di Indonesia. Latar belakangnya sebagai aktivis pecinta alam di Universitas Muslim Indonesia (UMI), Makassar dan menjadi anggota Basarnas Universitas Hasanuddin membuatnya semakin cocok dengan bisnis pengamanan. Baginya, pengamanan sudah mendarah daging dalam dirinya.
Sejak tahun 2002, lelaki yang pernah menjadi Ketua Satgas Anti Narkoba (SAN) DKI Jakarta ini tercatat pernah mengawal beberapa orang-orang penting di negeri ini. Sebut saja mantan Menteri Perdagangan RI Fahmi Idris, mantan Pangkostrad Prabowo Subianto dan mantan Pangab Wiranto ketika konvensi Golkar hingga pencalonan presiden tahun 2004.
“Sejak awal saya memang pengawal. Ini memang sesuai dengan karakter dan jiwa saya,” tandas pria yang suka dengan warna hitam ini.
Berbekal pengetahuan dan pengalaman di dunia pengamanan, akhirnya ia mendirikan Badan Usaha Jasa Pengamanan di Jakarta bernama PT Security Phisik Dinamika (SPD) tercatat di notaris pada 22 Agustus 2000 sebagai nama perusahaannya.
Ketika awal merintis, banyak duka mengiringi perjalanan SPD. Betapa tidak, Panglima Ali sudah investasi besar untuk layanan close personal protection tapi pasar masih belum merespon jasa ini, akhirnya besar pasa dari pada tiang. Namun ia tetap optimis bisa melaluinya dengan kerja keras.
Awalnya ia hanya memiliki 12 orang karyawan dengan 150 tenaga freelance. Ordernya pun tidak banyak. Namun dengan semangat yang terus berkobar untuk mengembangkan perusahaan ini, SPD kini telah tampil sebagai perusahaan jasa pengamanan yang profesional dan bisa bersaing di dunia internasional.
Lelaki yang juga Ketua Ikatan Alumni Universitas Muslim Indonesia (IKA-UMI) se-Jabodetabek ini memperluas jasa pengamanannya hingga meliputi pengamanan (guard) reguler dan manajemen parkir—bidang yang tak terpikirkan sebelumnya oleh Panglima Ali. Tekadnya yang bulat, mau tidak mau Panglima Ali harus menyediakan tenaga terlatih yang tidak sedikit. Sebab, di sisi lain, permintaan terhadap jasa pengamanan juga kian bagus. Seiring perkembangannya, SPD makin bertambah anggotanya dan pengguna jasanya juga kian banyak.
Jumlah karyawan SPD makin bertambah: ratusan karyawan tetap plus 5000 personel security yang siap pakai. Sarana prasarana SPD juga makin lengkap. Kini memiliki 6 mobil operasional kantor, 3 mobil pengawalan, 5 mobil pengamanan khusus VIP, 5 mobil patroli, 15 motor patwal, 7 mobil angkut pasukan, 4 mobil Unimog dan 3 mobil reo angkut pasukan, 2 mobil penyelamatan huru-hara, mobil Pusdiklat 2 buah, 2 mobil ambulans emergency dan mobil K-9.
Tak terhitung untuk jumlah peralatan pengamanan security dan parkir, seperti detektor logam, CCTV, sistem alarm, CCTV, pintu detektor, handy talkie, anjing pengaman dan lain-lain. Tapi yang paling spektakuler adalah keberadaan Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) SPD di atas tanah seluas 7 Ha di wilayah Citeureup, Bogor yang pembangunannya terus berjalan hingga tahun 2022.
Menurut Panglima Ali, pusdiklat itu untuk memberikan pelatihan calon security agar memiliki kemampuan handal di bidang security. Setiap calon tenaga security digembleng kurang lebih dua bulan oleh pelatih-pelatih yang didatangkan dari kalangan militer, polisi, maupun sipil terlatih.
“Saya optimis jika calon security dididik dengan baik maka outputnya akan baik juga, karena itu kami investasikan untuk Pusdiklat ini sebagai langkah maju SPD ke depan,” jelas lelaki yang sejak tahun 2000 aktif di Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) dan sekarang menjabat Ketua Dewan Pembina HIPMI Peduli 20011-2014 periode kepemimpinan Erwin Aksa.
Selain memiliki dua Pusdiklat, SPD Group juga telah memiliki kantor sendiri di Gedung Putih Security Sipil Indonesia atau Puskotama SPD Group dengan luas 6000 m2, yang beralamat di Jalan Marinir Cilandak, Jagakarsa – Jakarta Selatan. Gedung ini berdiri kokoh dan dilengkapi sarana dan prasana yang memadai.
Karenanya, tak heran jika lelaki yang menjabat sebagai Ketua Angkatan Hipmi Lemhannas ini mendapatkan berbagai penghargaan setiap tahunnya dari beberapa lembaga yang peduli tentang enterpreneur. Misalnya saja penghargaan dari Yayasan Penghargaan Prestasi Indonesia sebagai Indonesia Best Enterprenuer of The Year dalam bidang perusahaan security di Hotel Sultan, 2009, International Good Company Award- As The Best Quality Service Of The Year 2010, World Gold Winner tahun 2011 – The Best Company and Excellent in Security Of The Year 2011, Top 25 Winner The Excellence Performance Award 2012 – Top Provider Of Security Service tahun 2012.